ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA - GHEAZINE

GHEAZINE

KREASI DAN BERITA BUKANLAH HAL BIASA

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 07 September 2016

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

A.  Hakikat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia merupakan makhluk Tuhan di Dunia. Makhluk Tuhan yang ada di dunia ini terdapat empat macam yaitu alam, tumbuhan, binatang, dan manusia. Akal budi merupakan hal yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Akal budi yang membuat manusia lebih istimewa akal budi pula membuat manusia dapat mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Asal mula akal budi yaitu budi berasal dari Bahasa sanksekerta budh yang artinya akal. Sedangkan budi dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia merupakan bagian dari kata hati paduan akal dengan perasaan yang mana dapat membedakan hal baik dan hal buruk terhadap sesuatu hal. Kata  budi dapat pula dikaitkan dengan hal tabiat, peringai, akhlak.
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana mengungkapkan bahwa budilah yang dapat membuat manusia mengembangkan sesuatu dan dapat memperluas hubungan yang dimana bisa dinilai secara objektif oleh manusia itu sendiri dalam menentukan pengembangan hubungan yang dilakukan. Dengan akal budinya manusia dapat berkembang menjadi manusia yang lebih inovasi, dapat bebas berkreasi menciptakan sesuatu, menemukan hal baru dan akhirnya untuk dikembangkan juga, mampu berlaku hal – hal baik dan buruk secara selektif, meperbarui sesuatu, memperbaiki hal yang tadinya rusak, bahkan meningkatkan sesuatu dengan halnya tersebut yaitu perkembangan. Pola perkembangna yang dilakukan manusia tidak pernah sama bahkan tiap zaman tiap waktu ada saja yang di cipatakan, ditemukan, bahkan di kembangkan menjadi hal yang baru. Berbeda halnya dengan binatang contoh konkritnya seperti manusia dapat membangun rumah, membuat aneka masakan dengan berbagai cita rasa, menciptakan fashion pakaian,membuat alat transportasi, sarana komukasi dan banyak lagi. Tetapi berbeda dengan binatang yang dimana mereka memiliki tempat tinggal tetapi pola tempat tinggalnya sama tak ada perkembangan dan makanan yang dimakan pun tidak banyak macamnya. Hal tersebut yang membedakan manusia dengan binatang, manusia dapat berkembang bukan hanya untuk bertahan hidup tetapi menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan menggunakan inovasinya pun bisa untuk mencapai kepentingan hidup dari manusia-manusianya.
Kepentingan hidup manusia adalah dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup dari manusia itu sendiri. Secara umum kebutuhan manusia dibagi dua yaitu kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani seperti halnya makan, minum, bernafas, isturahat, dll. Sedangkan kebutuhan rohani seperti kasih saying, pujian, kebebasan, perasaan terlindungi, penghargaan, dsb. Menurut Abrahan Maslow seorang ahli psikologi berpendapat bahwa kebutuhan dibagi menjadi lima tingkatan, dan tingkatannya sebagai berikut:
1.      Kebutuhan fisiologis (physiological needs) merupakan kebutuhan yang merupakan kebutuhan dasar , primer, vital. Kebutuhan ini menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, sembuh dari sakit, kebutuhan seks, dan sebagainya.
2.      Kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan (safety and security needs). Kebutuhan ini menyangkut perasaan, seperti bebas dari rasa takut, terlindungi dari bahaya, dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dan sebagainya
3.      Kebutuhan social (social needs) kebutuhan ini merupakan kebutuhan akan dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerja sama, persahabatan, interaksi dan sebagainya.
4.      Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) merupakan kenbutuhan yang dimana kebutuhan ini meliputi kebutuhan dihargainya kemnampuan, kedudukan, jabatan,, status, pngkat, dan sebagainya.
5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) kebutuhan ini meliputi kebutuhan untk memkasimalkan penggunaan potensi-potensi, kemampuan, bakat, kreativitas, ekspresi diri, prestasi, dan sebagainya.
Menurut Maslow kebutuhan manusia yang pertama, dasar yaitu diawali dari kebutuhan dasar fisiologis hal tersebut kebutuhan yang paling mendesak untuk melangsungkan kehidupan atau dapat dikatakan hal-hal yang dapat dikatakan bertahan hidup. Kemudian secara bertahap kebutuhan berkembang yaitu kebutuhan yang lainnya yang tentu menunjang dan melengkapi kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuha aktualisasi diri. Maslow mengatakan bahwa manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lainnya sebelum kebutuhan dasar manusia terpenuhi dahulu, karena kebutuhan dasar primer yang dapat menjadi indicator untuk melengkapi kebutuhan yang lainnya yang tingkatnya lebih tinggi. Oleh karena itu Abraham Maslow piramida untuk memperlihatkan hierarkis tingkatan kebutuhan manusia.

Gambar 1 Piramida Kebutuhan Maslow

Dengan akal budi manusia tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup tetapi juga mampu mempertahankan serta meningkatkan derajatnya sebagai makhluk hidup tetapi juga mempertahankan serta meningkatkan derajatnya sebagai makhluk hidup yang tinggi , istimewa bila dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia tidak sekedar homo tetapi human yaitu manusia yang manusiawi yang dapat menggunakan hati nurani. Dengan demikian manusia memiliki dan mampu mengembangkan sisi kemanusiannya.
Dengan akal budi manusia dapat menciptakan kebudayaan. Kebudayaan pada dasarnya adalah hasil dari akal budi manusa dalam interaksinya, baik dengan alam maupun dengan manusia lainnya. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya. Manusia adalah pencipta kebudayaan.

B.  Apresiasi terhadap Kemanusiaan dan Kebudayaan
1.         Manusia dan Kemanusiaan
Istilah kemanusiaan lebuh menuju dari sifat manusia yang merupakan memiliki hakikat dan sifat-sifat khas manusia sebagai makhluk yang tinggi harkat martabatnya yang dikarenakan memiliki akal budi yang dimana dapat memilah – milih hal baik dan buruk, hal tersebut yang dapat dikatakan bahwa manusia makhluk yang memiliki martabat yang tinggi. Kemanusiaan merupakan prinsip atauy nilai yang berisi keharusan ataupun tuntutan untuk menyesuaikan dengan hakikat dari manusia itu sendiri. Manusia dalam hakikatnya sebagai manusia bisa dipandang secara segmental atau dalam arti parsial.
Hakikat manusia Indonesia berdasarkan Pancasila sering dikenal dengan sebutan hakikat kodrat monopluralis. Hakikat manusia terdiri atas:
a)      Monodualis susunan kodrat manusia yang terdiri dari aspek keragaan, meliputi wujud materi anorganis benda mati, vegetative, dan animalis; serta aspek kejiwaan meliputi cipta, rasa, dan karsa
b)      Monodualis sifat kodrat manusia terdiri atas segi individu dan segi social
c)      Monodualis kedudukan kodrat meliputi segi keberadaan manusia sebagai makhluk yang berkepribadian merdeka yaitu bisa dikatakan pula berdiri sendiri sekaligus juga menunjukan keterbatasannya sebagai makhluk Tuhan.
Hakikat manusia harus dipandang secara utuh. Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna karena ia dibekali akal budi. Manusia memiliki harkat dan derajat tinggi. Harkat adalah nilai, sedangkan derajat adalah kedudukan. Pandangan demikian berlandaskan pada ajaran agama yang diyakini oleh manusia sendiri.
Karena manusia memiliki harkat dan derajat yang tinggi maka manusia hendaknya mempertahankan hal tersebut. Dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan harkat dan martabatnya tersebut. Maka prinsip kemanusiaan berbicara. Prinsip kemanusiaan mengandung arti adanya penghargaan dan penghormatan terhadap nilai dan kedudukan yang telah dimiliki manusia yang luhur itu. Semua manusia adalah luhur , karena itu manusia tidak harus dibedakan perlakuannya hanya karena perbedaan suku, ras, keyakinan, status social ekonomi, asal usul, dan sebagainya.
Ada ungkapan bahwa the mankind is one (kemanusiaan adalah satu). Dengan demikian, sudah sewajarnya antarsesama manusia tidak saling menindas, tetapi saling menghargai dan saling menghormati dengan dasar prinsip kemanusiaan itu sendiri. Prinsip kemanusiaan yang ada dalam diri manusia menjadi penggerak manusia untuk berprilaku yang seharusnya sebagai manusia.
Di Indonesia dalam pancasila terutama sila kedua terdapat konsep kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti sikap dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang sopan dan susila yang berdasarkan atas nilai dan norma moral. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran akan sikap dan perbuatan yang didasarkan pada budi nurani manusia yang dihubungkan dengan norma-norma baik terhadap diri, sendiri sesame manusia, maupun terhadap lingkungannya

2.         Manusia dan Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari Bahasa sanskerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang artinya budi atau akal diartikan pula sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Ada pendapat lain mengatakan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi merupakan unsur rohani, sedangkan daya adalah unsur jasmani manusia. Dengan demikian, budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia.
Dalam Bahasa Inggris , kebudayaan disebut culture yang berasal dari kata latin colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam Bahasa Belanda cultuur berarti sama dengan culture. Culture atau cultuur bisa diartikan  juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Dengan demikian kata budaya ada hubungan dengan kemampuan manusia dalam mengelola sumber-simber kehidupan, dalam hal ini pertanian. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam Bahasa Indonesia.
Berikut pengertian budaya atau kebudayaan yang dikemukakan oleh dari beberapa ahli:
a)    E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b)   R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil ntingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
c)    Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
d)   Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.
e)    Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun menurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganik.
f)    Andreas Eppink menyatakan bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan struktur-strujtur social, religious, dan lain-lain. Ditambah lagi dengan segala pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
            Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk berbudaya, berupa prilaku, Bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi, seni, dan lain-lain yang kesemuanya ditunjukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakatnya.

3.         Perwujudan Kebudayaan
J.J Hoeningman membagi wujud kebudayaan menjadi tiga yaitu gagasan, aktivas, dan artefak.
a)         gagasan (wujud ideal) : wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk umpulan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya.
b)        aktivitas (tindakan) : aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan system social. System social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakukan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dapat diamati dan didokumentasikan.
c)         Artefak (karya) : Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, di dokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Koentjaraningrat membagi wujud kebudayaan menjadi tiga pula, yaitu
a)      Suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma, dan sebagainya
b)      Suatu kompleks aktivitas atau tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
c)      Suatu benda-benda hasil karya
Sedangkan mengenai unsur kebudayaan dikenal dengan adanya tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal. Ketujuh unsur tersebut dikatakan universal karena dapat dijumpai dalam setiap kebudayaan di mana pun dan kapan pun berada. Tujuh unsur kebudayaan tersebut, yaitu
a)      Sistem peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi): yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para nggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya degnan pengumpulan bahan bahan mentah, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial. Unsur teknologi yang paling menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi, alat alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan serta alat alat transportasi.
b)      Sistem mata pencaharian hidup: merupakan segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi, berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam, peternakan, perikanan, perdagangan.
c)      Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial: Organisasi Sosial adalah sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi, antara lain kekerabatan, asosiasi dan perkumpulan, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, perkumpulan.
d)     Bahasa: merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus menjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasi kan kebudayaan. Bentuk bahasa ada dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
e)      Kesenian : merupakan segala hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk kendahan yang beraneka tagam itu timBul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat memberikan kepuasan batin bagi amnusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
f)       Sistem pengetahuan: sistem pengetahuan itu berkisar pada pegetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat sifat peralatan yang dipakainya. Sistem pengetahuan meliputi ruang pengatahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna, waktu, ruang dan bilangan, sifat sifat dan tingakh laku sesama manusia, tubuh manusia.
g)      Sistem religi: sistem religi dapat diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal hal suci dan tidak terjangkau oleh akal. Sistem religi yang meliputi, sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunikasi keagamaan, upacara keagamaan.
Manusia merupakan pencipta kebudayaan karena manusia dianugerahi akal dan budi daya. Dengan akal dan budi daya itulah manusia menciptakan dan mengembangkan kebudayaan. Terciptanya kebudayaan adalah hasil interaksi manusia dengan segala isi alam raya ini. Hasil interaksi binatang dengan alam sekitar tidak membentuk kebudayaan, tetapi hanya menghasilkan pembiasaan saja. Hal ini karena binatang tidak dibekali akal budi, tetapi hanya nafsu dan naluri tingkat rendah. Karena manusia adalah pencipta kebudayaan adalah ekspresi eksitensi manusia di dunia. Dengan kebudayaannya, manusia mampu menampakkan jejak-jejaknya dalam panggung sejarah dunia.
Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi atau digolongkan kedalam tiga wujud yaitu:
a)         Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan nilai-nilai norma-norma dan peraturan.
b)        Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
c)         Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Berdasarkan penggolongan wujud budaya tersebut, maka kebudayaan dapat dikelompokan menjadi dua:
a)         Budaya yang bersifat abstrak: merupakan wujud ideal dari kebudayaan. Budaya ini berada di dalam alam pikiran manusia berwujud ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan cita-cita.
b)        Budaya yang bersifat kongkrit: sebagaimana telah disebutkan koentjaraningrat wujud budaya kongkrit ini dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri dari:
1)   Perilaku: cara bertindak atau bertingkahlaku tertentu dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (patterns of behavior) masyarakat. Pola-pola perilaku adalah cara bertindak seluruh anggota suatu masyarakat yang mempunyai norma-norma dan kebudayaan yang sama. Manusia mempunyai aturan main tersendiri dalam hidupnya di masyarakat, karena itu menurut Rapl Linton dalam mengatur hubungan antarmanusia diperlukan design for living atau garis-garis petunjuk dalam hidup sebagai bagian budaya.
2)   Bahasa: berfungsi sebagai alat berfikir dan alat berkomunikasi.  Ralph linton menyebutkan bahwa salah satu penyebab paling penting dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai tarafnya seperti sekarang ialah bahasa. Sebagaimana diketahui sebuah pepatah mengatakan: bahasa menunjukan bangsa, artinya bahasalah yang mempopulerkan sebuah bangsa yang tentu saja termasuk didalamnya kebudayaan bangsa tersebut. Melalui bahasa kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dikembangkan, serta dapat diwariskan pada generasi mendatang.
3)   Materi: hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya manusia dalam masyarakat. Bentuk materi ini berupa pakaian, alat-alat rumah tangga, alat produksi, alat transportasi, alat komunikasi, dan sebagainya.
Klasifikasi unsur budaya dari yang kecil hingga yang besar adalah sebagai berikut:
a)         Items, unsur yang paling kecil dalam budaya
b)        Traits, merupakan gabungan beberapa unsur terkecil
c)         Kompleks budaya, gabungan beberapa dari items dan trait
d)        Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks budaya. Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya menyeluruh (cultural universal). Terjadinya unsur budaya tersebut dapat melalui discovery, yaitu penemuan yang terjadi secara sengaja atau kebetulan, yang sebelumnya tidak ada. Dan invention, yaitu penemuan atau usaha yang sengaja untuk memperoleh hal-hal baru.

DAFTAR PUSTAKA

Herimanto dan Winarno. (2011). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Setiadi, Elly M, et al. (2006). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages