Profil Negara-Negara ASEAN - Part 2 - GHEAZINE

GHEAZINE

KREASI DAN BERITA BUKANLAH HAL BIASA

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 07 September 2016

Profil Negara-Negara ASEAN - Part 2


Tabel 1 Daftar PIS (Priority Integration Sectors) dan Negara Koordinator
Daftar PIS
Negara Koordinator
Daftar PIS
Negara Koordinator
1
Agro-based product
Myanmar
7
Healthcare
Singapura
2
Air Travel
Thailand
8
Rubber-based product
Malaysia
3
Automotives
Indonesia
9
Textille & Apparels
Malaysia
4
e-ASEAN
Singapura
10
Tourism
Thailand
5
Electronics
Filipina
11
Wood-based product
Indonesia
6
Fisheries
Myanmar
12
Logistics (2006)
Vietnam
Sumber: Kementerian Perdagangan RI
Tabel 2 Perkembangan Terakhir Liberalisasi Tarif (per 2015)
Negara
Persentase
0%
>0%
Other
Total
Brunei D.
99.27
-
0.73
100
Indonesia
98.87
0.17
0.96
100
Malaysia
98.74
0.59
0.66
100
Filipina
98.62
1.11
0.27
100
Singapura
100
-
-
100
Thailand
99.85
-
-
100
Kamboja
91.53
6.93
1.54
100
Lao PDR
89.32
7
3.68
100
Myanmar
92.56
6.77
0.69
100
Vietnam
90.01
7.11
2.82
100
Sumber: Kementerian Perdagangan RI

Tabel 3 Perdagangan Sektor Jasa ASEAN 2012-2014 (US$ Milion)
Country
2012
2013
2014
Export
Import
Export
Import
Export
Import
Brunei Darussalam
1.112,8
1.716,9
1.134,5
1.681,2
1.131,8
1.693,2
Cambodia
3.207,4
1.540,9
3.498,8
1.762,3
3.824,4
1.883,5
Indonesia
23.660,2
34.224,4
22.944,1
35.014,6
23.531,0
33.539,4
Lao PDR
643,4
382,8
780,4
534,0
764,5
497,3
Malaysia
40.629,4
43.398,3
41.981,1
45.016,1
41.858,9
45.270,7
Myanmar
1.040,5
1.322,8
1.904,7
1.485,0
3.205,1
1.939,0
Philippines
20.440,0
14.260,1
23.335,2
16.320,4
24.836,7
19.963,2
Singapore
127.305,6
129.123,1
137.299,9
141.621,5
140.427,4
141.553,5
Thailand
49.646,3
53.000,0
58.641,0
54.910,9
55.336,9
53.202,8
Viet Nam
9.577,0
10.995,0
10.664,0
13.782,0
10.922,0
14.458,0
TOTAL
277.262,6
289.964,3
302.183,7
312.128,0
305.838,7
314.000,7
Sumber: ASEAN Secretariat as of 15 January 2016 (Data submission from ASEAN Member States through the ASEAN Working Group on Statistics of International Trade in Services (WGSITS)

Tabel 4 Perdagangan ASEAN 2013-2014
Country
2013
2014
Exports
Imports
Total trade
Exports
Imports
Total trade
Brunei Darussalam
11.445,4
3.611,8
15.057,2
10.584,1
3.596,6
14.180,7
Cambodia
9.148,2
9.176,0
18.324,2
10.681,4
18.973,2
29.654,6
Indonesia
182.551,8
186.628,7
369.180,5
176.292,7
178.178,8
354.471,5
Lao PDR
2.592,8
3.292,0
5.884,9
2.639,9
2.748,9
5.388,8
Malaysia
228.331,3
205.897,4
434.228,7
233.927,3
208.850,5
442.777,8
Myanmar
11.436,3
12.009,1
23.445,4
11.030,6
16.226,1
27.256,7
Philippines
53.978,3
65.130,6
119.108,9
61.809,9
67.756,9
129.566,9
Singapore
410.249,7
373.015,8
783.265,5
409.768,7
366.247,3
776.016,0
Thailand
228.730,2
249.517,1
478.247,3
227.573,6
227.952,3
455.525,9
Viet Nam
132.664,1
132.109,9
264.774,0
148.091,5
145.685,6
293.777,1
ASEAN
1.271.128,1
1.240.388,4
2.511.516,5
1.292.399,8
1.236.216,2
2.528.615,9
Sumber: ASEAN Merchandise Trade Statistics Database (compiled/computed from data submission, publications and/or websites of ASEAN Member States' national


Tabel 5 GDP per Kapita (US$)
Country
2012
2013
2014
Brunei Darussalam
42.445,5
44.560,3
41.424,4
Cambodia
951,5
1.018,3
1.104,5
Indonesia
3.563,8
3.460,8
3.900,5
Lao PDR
1.442,7
1.612,7
1.729,7
Malaysia
10.345,9
10.420,5
10.784,1
Myanmar
1.189,8
1.208,7
1.277,7
Philippines
2.567,8
2.706,9
2.816,0
Singapore
54.578,2
55.979,8
56.286,8
Thailand
5.391,3
5.678,7
5.436,1
Viet Nam
1.755,3
1.908,6
2.054,8
ASEAN
3.861,2
3.919,1
4.135,9
Sumber: ASEAN Macroeconomic Database (compiled/computed from data submission, and/or websites of ASEAN Member States' national statistics offices and relevant government agencies


ASEAN-6 (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand)

Brunei Darussalam
Brunei Darussalam resmi menjadi anggota ke-6 ASEAN tahun 1984 dalam Sidang Khusus Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/AMM) di Jakarta, Indonesia. Brunei dengan bentuk pemerintahan Monarki Konstitusional dan berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan – Malaysia, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 99,27% di tahun 2015 (tabel 2). Meskipun Brunei mengalami penurunan GDP per kapita di tahun 2014 (tabel 5) dan tingkat ekpor-impor di tahun 2013-2014 (tabel 4), namun GDPnya berada di peringkat ke-2 ASEAN (tabel 5) dan tingkat ekspor Brunei lebih tinggi signifikan daripada impornya (tabel 4). Posisi Brunei dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-9 untuk ekspor dan di peringkat ke-9 untuk impor (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah, Brunei berada di peringkat ke-9 di ASEAN dengan luas 5.765 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Namun, berdasarkan jumlah penduduknya, Brunei berada di peringkat ke-8 dengan jumlah 406.200 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010).

Filipina
Filipina merupakan salah satu pendiri ASEAN dengan perwakilan Menteri Luar Negeri Filipina, Narciso Ramos. Filipina dengan bentuk pemerintahan Republik dan berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan – Laut Sulawesi – Laut Filipina – Laut Sulu, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 98,62% di tahun 2015 (tabel 2). Filipina mengalami peningkatan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014 (tabel 5) dan tingkat ekpor-impor di tahun 2013-2014 (tabel 4), sedangkan GDPnya berada di peringkat ke-6 ASEAN (tabel 5). Meskipun begitu, tingkat impor Filipina lebih tinggi daripada ekspornya (tabel 4). Posisi Filipina dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-6 untuk ekspor dan di peringkat ke-6 untuk impor (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah, Filipina berada di peringkat ke-6 di ASEAN dengan luas 300.000 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Namun, berdasarkan jumlah penduduknya, Filipina berada di peringkat ke-2 dengan jumlah 92.226.600 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Filipina juga menjadi negara kordinator dalam PIS (Priority Integration Sectors) untuk Electronics (tabel 1).

Indonesia
Indonesia merupakan salah satu pendiri ASEAN dengan perwakilan Menteri Luar Negeri RI, Adam Malik. Indonesia dengan bentuk pemerintahan Republik dan berbatasan langsung dengan Samudera India – Timor Leste – Australia – Papua New Guinea – Filipina – Malaysia – Brunei Darussalam – Singapura, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 98,87% di tahun 2015 (tabel 2). Indonesia mengalami peningkatan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014, dengan GDPnya yang berada di peringkat ke-5 ASEAN (tabel 5). Indonesia mengalami kenaikan tingkat impor dan mengalami penurunan tingkat ekspor di tahun 2013-2014, dimana tingkat impornya juga lebih tinggi daripada ekspornya (tabel 4). Posisi Indonesia dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-4 untuk ekspor dan di peringkat ke-4 untuk impor (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah, Indonesia berada di peringkat ke-1 di ASEAN dengan luas 1.890.754 km2  tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Begitu pula berdasarkan jumlah penduduknya, Indonesia juga berada di peringkat ke-1 dengan jumlah 231.369.500 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Indonesia juga menjadi negara kordinator dalam PIS (Priority Integration Sectors) untuk Automotives dan Wood-Based Product (tabel 1).


Malaysia
Malaysia merupakan salah satu pendiri ASEAN dengan perwakilan Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia, Tun Abdul Razak. Malaysia dengan bentuk pemerintahan Monarki Konstitusional dan berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan – Brunei Darussalam – Indonesia – Thailand – Singapura – Filipina, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 98,74% di tahun 2015 (tabel 2). Malaysia mengalami peningkatan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014 (tabel 5) dan tingkat ekpor-impor di tahun 2013-2014 (tabel 4), sedangkan GDPnya berada di peringkat ke-3 ASEAN (tabel 5). Tingkat ekspor Malaysia juga lebih tinggi daripada impornya (tabel 4). Posisi Malaysia dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-2 untuk ekspor dan di peringkat ke-2 untuk impor (meningkat dibanding tahun 2013 yang di peringkat ke-3 untuk ekspor-impor) (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah, Malaysia berada di peringkat ke-4 di ASEAN dengan luas 330.252 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Namun, berdasarkan jumlah penduduknya, Malaysia berada di peringkat ke-5 dengan jumlah 28.306.700 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Malaysia juga menjadi negara kordinator dalam PIS (Priority Integration Sectors) untuk Textille & Apparels dan Rubber-based product (tabel 1).

Singapura
Singapura merupakan salah satu pendiri ASEAN dengan perwakilan Menteri Luar Negeri Singapura, S. Rajaratnam. Singapura dengan bentuk pemerintahan Republik dan berbatasan langsung dengan Indonesia – Malaysia, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 100% di tahun 2015 (tabel 2). Singapura mengalami peningkatan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014 (tabel 5) dan tingkat ekpor-impor di tahun 2013-2014 (tabel 4), sedangkan GDPnya berada di peringkat ke-1 ASEAN (tabel 5). Meskipun begitu, tingkat impor Singapura lebih tinggi daripada impornya (tabel 4). Posisi Singapura dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-1 untuk ekspor dan di peringkat ke-1 untuk impor (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah, Singapura berada di peringkat ke-10 di ASEAN dengan luas 710,2 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Namun, berdasarkan jumlah penduduknya, Singapura berada di peringkat ke-8 dengan jumlah 4.987.600 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Singapura juga menjadi negara kordinator dalam PIS (Priority Integration Sectors) untuk e-ASEAN (tabel 1).


Thailand
Thailand merupakan salah satu pendiri ASEAN dengan perwakilan Menteri Luar Negeri Thailand, Thamat Khoman. Thailand dengan bentuk pemerintahan Monarki Konstitusional dan berbatasan langsung dengan Laut Andaman – Teluk Thailand – Myanmar – Kamboja – Lao PDR – Malaysia, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 99,85% di tahun 2015 (tabel 2). Thailand mengalami penurunan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014 (tabel 5) dan tingkat ekpor-impor di tahun 2013-2014 (tabel 4), namun GDPnya berada di peringkat ke-4 ASEAN (tabel 5). Sedangkan untuk tingkat impornya Thailand lebih tinggi daripada ekspornya (tabel 4). Posisi Thailand dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-3 untuk ekspor dan di peringkat ke-6 untuk impor (menuruna dibanding tahun 2013 dengan peringkat ke-2) (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah,Thailand berada di peringkat ke-3 di ASEAN dengan luas 513.155 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Namun, berdasarkan jumlah penduduknya, Thailand berada di peringkat ke-9 dengan jumlah 66.903 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Thailand juga menjadi negara kordinator dalam PIS (Priority Integration Sectors) untuk Tourism dan Air Travel (tabel 1).


CMLV (Cambodia, Myanmar, Lao PDR, dan Vietnam

Cambodia
Cambodia resmi menjadi anggota ke-10 ASEAN dalam Upacara Khusus Penerimaan pada tahun 1999 di Hanoi, Vietnam. Cambodia dengan bentuk pemerintahan Monarki Konstitusional dan berbatasan langsung dengan Teluk Thailand – Thailand – Lao PDR – Vietnam, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 91,53% di tahun 2015 (tabel 2). Cambodia mengalami peningkatan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014 (tabel 5) dan tingkat ekpor-impor di tahun 2013-2014 (tabel 4), sedangkan GDPnya berada di peringkat ke-10 ASEAN (tabel 5). Begitu pula untuk tingkat impor Cambodia yang lebih tinggi daripada ekspornya (tabel 4). Posisi Cambodia dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-8 untuk ekspor dan di peringkat ke-8 untuk impor (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah, Cambodia berada di peringkat ke-8 di ASEAN dengan luas 181.035 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Namun, berdasarkan jumlah penduduknya, Cambodia berada di peringkat ke-6 dengan jumlah 14.957.800 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010).

Myanmar
Myanmar resmi menjadi anggota ke-9 ASEAN tahun 1997 pada Pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia. Myanmar dengan bentuk pemerintahan Junta Militer dan berbatasan langsung dengan Bangladesh – China – India – Lao PDR – Thailand – Laut Andaman – Teluk Bengala, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 92,56% di tahun 2015 (tabel 2). Myanmar mengalami peningkatan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014 (tabel 5) dan mengalami penurunan untuk tingkat ekpor-impor di tahun 2013-2014 (tabel 4), sedangkan GDPnya berada di peringkat ke-9 ASEAN (tabel 5). Begitu pula dengan tingkat impor Myanmar yang lebih tinggi daripada ekspornya (tabel 4). Posisi Filipina dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-7 untuk ekspor dan di peringkat ke-7 untuk impor (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah,Myanmar berada di peringkat ke-2 di ASEAN dengan luas 676.577 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Namun, berdasarkan jumlah penduduknya, Myanmar berada di peringkat ke-4 dengan jumlah 59.534.300 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Myanmar juga menjadi negara kordinator dalam PIS (Priority Integration Sectors) untuk Fisheries dan Agro-Based Product (tabel 1).

Lao PDR
Lao PDR resmi menjadi anggota ke-8 ASEAN tahun 1997 dalam pada Pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia. Lao PDR dengan bentuk pemerintahan Republik Sosialis dan berbatasan langsung dengan Myanmar – Cambodia – China – Thailand – Vietnam, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 89,32% di tahun 2015 (tabel 2). Lao PDR mengalami peningkatan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014 (tabel 5), dan peningkatan tingkat ekspor namun penurunan tingkat impor di tahun 2013-2014 (tabel 4). Sedangkan GDP Lao PDR berada di peringkat ke-8 ASEAN (tabel 5). Begitu pula dengan tingkat impor Lao PDR yang lebih tinggi daripada ekspornya (tabel 4). Posisi Lao PDR dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-10 untuk ekspor dan di peringkat ke-10 untuk impor (tabel 4). Berdasarkan luas wilayah,Lao PDR berada di peringkat ke-7 di ASEAN dengan luas 236.800 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Begitu pula berdasarkan jumlah penduduknya, Lao PDR juga berada di peringkat ke-7 dengan jumlah 5.922.100 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010).

Vietnam
Vietnam resmi menjadi anggota ke-7 ASEAN pada tanggal 29-30 Juli 1995 dalam Pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-28 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Filipina dengan bentuk pemerintahan Republik Sosialis dan berbatasan langsung dengan Teluk Thailand – Teluk Tonkin – Laut China Selatan – China – Lao PDR – Cambodia, telah melakukan perkembangan liberalisasi tarif di tahun 2015 sebesar 98,62% di tahun 2015 (tabel 2). Vietnam mengalami peningkatan GDP per kapita dari tahun 2012 – 2014 (tabel 5), dan peningkatan tingkat ekpor namun mengalami penurunan impor di tahun 2013-2014 (tabel 4). Sedangkan GDPnya berada di peringkat ke-6 ASEAN (tabel 5). Meskipun begitu, tingkat ekspor Vietnam lebih tinggi daripada impornya (tabel 4). Posisi Vietnam dalam perdagangan ASEAN 2014, di peringkat ke-5 untuk ekspor dan di peringkat ke-5 untuk impor (tabel 4). Vietnam juga menjadi negara kordinator dalam PIS (Priority Integration Sectors) untuk Logistics (tabel 1). Berdasarkan luas wilayah,Vietnam berada di peringkat ke-5 di ASEAN dengan luas 329.560 km2 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010). Namun, berdasarkan jumlah penduduknya, Vietnam berada di peringkat ke-3 dengan jumlah 86.024.600 tahun 2009 (ASEAN Selayang Pandang, 2010).


Referensi:
Kementerian Perdagangan RI. (2015). ATIGA: Perjanjian Perdagangan Barang di ASEAN. Jakarta: Kementerian Perdagangan RI 
ASEAN. (n.d.). Eksternal Trade Statistics. 23 Maret 2016
http://www.asean.org/?static_post=external-trade-statistics-3
ASEAN. (n.d.). ASEAN Trade and Services. 23 Maret 2016
http://www.asean.org/?static_post=asean-trade-in-services
ASEAN. (2010). ASEAN Selayang Pandang, Edisi Ke-19. 9 Maret 2016.
ASEAN. (n.d.). ASEAN Member States. 9 Maret 2016.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages